Santri PP Ulul Albab Balirejo Ikuti Conference Internasional di Malang Jawa Timur

ululalbabbalirejojogja.id – Kabar gembira kembali datang lagi di Pondok Pesantren Ulul Albab Balirejo Yogyakarta. Pasalnya, ada salah satu santri yang lolos dan berhasil mengikuti conference tingkat Internasional di Malang Jawa Timur dengan mengangkat tema umum mengenai “Sustainability Law, Sharia, and Human Right in Civil Society” pada 14-15 September 2023. Santri tersebut bernama Ali Syahputra yang tercatat sebagai mahasiswa Magister (S-2) Ilmu Syariah konsentrasi Hukum Keluarga Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Menurut pengakuan Ali Syaputra bahwa perjuangannya untuk dapat mengikuti conference tersebut itu tidak mudah. Dirinya mengaku telah bersaing dengan ribuan mahasiswa lain dari kampus lain agar dapat lolos mengikuti conference tersebut. Untuk bisa mengikuti conference tersebut, diwajibkan untuk membuat riset dan menulis dalam bentuk artikel. Tidak semua artikel itu lolos. Hanya artikel yang mempunyai novelty (kebaruan/keunikan) yang diterima untuk selanjutnya dipresentasikan dihadapan para peserta.

“alhamdulillah pelaksanaan conference kemarin berjalan dengan lancar. Ini bagian dari doa dan support orang tua, abah dan umi (pengasuh pondok pesantren ulul albab balirejo) dan dukungan teman-teman lainnya. Semua biaya ditanggung oleh pihak kampus, mulai dari pendaftaran akomodasi, penginapan dan transportasi. Jadi saya tidak mengeluarkan biaya apa-apa alias gratis. Banyak sekali pengalaman baru yang saya dapatkan, dan nanti akan saya bagikan dengan santri-santri PP Ulul Albab Balirejo.” Tutur Ali Syahputra.

Dalam kesempatan lain, pengasuh Pondok Pesantren Ulul Albab Balirejo, Dr. KH. Ahmad Yubaidi, S.H., S.Pd., M.H, saat mendengan kabar bahwa ada santrinya yang mengikuti conference Internasional tentu membuat bangga, khususnya bagi PP Ulul Albab Balirejo. Pengasuh kemudian memberikan pesan kepada seluruh santri agar mengikuti jejak Ali Syahputra. Selain itu, pengasuh juga menyampaikan bahwa untuk bisa seperti mas Ali Syahputra ini haruslah pandai-pandai me-managemen waktu. Santri diberikan waktu 24 jam dalam sehari, di mana 50% harus digunakan untuk belajar umum (kuliah), 25% untuk belajar ilmu agama (mengaji), dan sisanya untuk istirahat yang cukup. Jangan sampai ada waktu yang terbuang sia-sia.